Analisis Masker Wajah Berbahan Dasar Susu Sapi Kombinasi Bedak “Lotong” terhadap Aktivitas Antioksidan, Nilai TBA dan Kadar pH
DOI:
https://doi.org/10.46918/peternakan.v5i1.1730Keywords:
Masker Susu, Bedak “lotong”, Antioksidan, TBA, Kadar pHAbstract
Susu sapi dapat dimanfaatkan sebagai bahan dasar produk kecantikan seperti sabun, lulur maupun masker wajah karena memiliki kandungan sifat antibakteri dan antioksidan yang baik untuk kesehatan kulit. Produk khas suku Bugis Sulawesi Selatan yang komposisinya berasal dari bahan alamiah yakni bedak “lotong” (baca : bedak hitam) dibuat secara tradisional berbahan dasar alamiah terdiri dari ketan hitam (Oryza sativa L. glutinosa), temulawak (Curcuma xanthorrhiza Roxb), dan asam jawa (Tamarindus indica). Tujuan penelitian adalah menganalisis apakah masker wajah berbahan dasar susu sapi kombinasi bedak “lotong”dengan persentase berbeda dapat meningkatkan aktivitas antioksidan masker dan menurunkan nilai TBA masker serta menetralkan nilai pH masker. Penelitian menggunakan rancangan acak lengkap pola searah dengan persentase kombinasi masker susu dan bedak ”lotong” yang berbeda yaitu (P0=Masker Susu 100%+0% bedak ”lotong”, P1=Masker Susu 50%+50% bedak ”lotong”, P2=Masker Susu 60%+40% bedak ”lotong”, dan P3= Masker Susu 70%+30% bedak ”lotong”. Hasil penelitian menunjukkan bahwa semakin tinggi persentase kombinasi bedak ”lotong” pada masker susu maka semakin tinggi aktivitas antioksidan yang dihasilkan dan menurunkan nilai TBA serta nilai pH yang dihasilkan terbaik sampel P1 yakni 4.7 sesuai dengan kadar normal pH kulit wajah yakni 4.5-5.5.
References
Adnan, Liana, Azizah Osman, and Azizah Abdul Hamid. 2011. “Antioxidant Activity of Different Extracts of Red Pitaya (Hylocereus Polyrhizus) Seed.” International Journal of Food Properties 14(6).
Devy A. Zhelsiana, Yuninda S. Pangestuti, Farah Nabilla, Nandini P. Lestari, Erindyah R., and Wikantyasning. 2016. “Formulasi Dan Evaluasi Sifat Fisik Masker Gel Peel-Off Lempung Bentonite.” Univesity Research Coloquium. https://publikasiilmiah.ums.ac.id/xmlui/bitstream/handle/11617/7730/Mahasiswa%28StudentPaperPresentation%29%281%29_6.pdf?sequence=1&isAllowed=y.
Fatmawati, Fenti, Garnadi Jafar, and Ria Riantini. 2020. “Pengujian Penghambatan Enzim Tirosinase Pada Formulasi Masker Pencerah Wajah Dari Kombinasi Kefir Susu Sapi Dan Rumput Laut (Eucheuma Cottonii).” Analit: Analytical and Environmental Chemistry 5(01): 42–52. http://jurnal.fmipa.unila.ac.id/analit/article/view/2545.
Malaka, R. 2014. Teknologi Aplikatif Pengolahan Susu. 1st ed. Surabaya: Brilian Internasional.
Mohd M, Haris BA, and Dinie NB. 2012. “Tamarind Seed Extract Enhances Epidermal Wound Healing.” International Journal of Biology 4: 81–88.
Nailufar, A., Basito, dan A Anam. 2012. “Kajian Karkteristik Ketan Hitam Pada Beberapa Jenis Pengemas Selama Penyimpanan.” Jurnal Teknosains Pangan 2(1): 122–32.
Ramadani D, Maruddin F, Malaka R. 2019. “Antioxidant Activity and Rancidity of Kefir Face Mask ‘Bedak Lotong’ Incorporated with Various Levels of Temulawak (Curcuma Xanthoriza Roxb).” Advances in Environmental Biology.
Ramadani, D., F. Maruddin, and R. Malaka. 2020. “The Use of Different Concentrations of Curcuma (Curcuma Xanthorrhiza Roxb) on the Chemical Quality of Bedak Lotong Kefir Face Mask with Oven Drying.” In IOP Conference Series: Earth and Environmental Science,.
Septiana, Aisyah Tri, Isti Handayani, and Hery Winarsi. 2019. “Aktivitas Antioksidan Dan Sifat Fisikokimia Madu Temulawak (Curcuma Zanthorrhiza Roxb) Yang Ditambah Ekstrak Jahe (Zingiber Officinale Rosc).” Jurnal Aplikasi Teknologi Pangan 8(4).
Yulianti P, Ayu N, Rostamailis R, Rahmiati Rahmiati. 2014. “Pengaruh Pemakaian Masker Temulawak Terhadap Perawatan Kulit Wajah Berjerawat.” Journal of Home Economics and Tourism.
