Efektifitas Penambahan Ekstrak Daun Kelor (Moringa Oleiferai) Terhadap Uji Organoleptik Pada Telur Itik Asin dengan Level yang Berbeda
DOI:
https://doi.org/10.46918/peternakan.v5i2.1254Keywords:
Tes Organoleptik, Telur Itik, Daun KelorAbstract
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui level penambahan ektrak daun kelor (Moringa oleifera) berbeda yang mampu mempengaruhi karakteristik organoleptic meliputi warna yolk, aroma, rasa dan kemasiran telur asin. Metode penelitian dilakukan secara eksperimen menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) dengan 4 taraf perlakuan yaitu K0 : Tanpa perlakuan / kontrol, K1 : Ekstrak daun kelor 10 %, K2 : Ekstrak daun kelor 20 %, dan K3 : Ekstrak daun kelor 30 % dan setiap perlakuan dilakukan pengulangan sebanyak 3 kali. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan ekstrak daun kelor pada telur itik asin berpengaruh sangat nyata (P<0,01) terhadap penilaian warna yolk, aroma, rasa dan kemasiran. Hasil analisis ragam menunjukkan bahwa terdapat perbedaan sangat nyata (P<0,01) pada penilaian warna yolk, rasa, aroma dan kemasiran. Semakin tinggi level penambahan ektrak daun kelor maka warna yolk semakin gelap, aroma amis semakin hilang, rasa kurang asin, dan kemasiran semakin berkurang. Level penambahan ektrak daun kelor 10% memberi karakteristik yang disukai panelis terhadap telur itik asin.
References
Adawiyah D.R dan Waysima. (2009). Evaluasi Sensori Produk Pangan. Edisi 1. Fakultas Teknologi Pertanian IPB, Bogor.
Apriadjie. 2009. Proses Penggaraman Pada Telur Itik. PT. Penebar Swadaya, Jakarta.
Astawan. 2009. Telur Asin : Aman Dan Penuh Gizi. Fakultas Peternakan Institut Pertanian Bogor, Bogor.
Bergquist, S.A.M. Gertsson, U.E. knuthsen, P. Dan olsson, M.E. (2005). Flavonoids in baby spinach (spinacia oleracea I.): changes during plant growth and storage. Journal of Agricultural and Food Chemistry. http:pubs.acs.org/doi/abs/10.1021/jf05 1430h Diakses pada 09 januari 2018
Chi, S. P. and K. H. Tseng. (1998). Physicochemical properties of salted picled yolk from duck and chicken eggs. J. Food Sci. 63 : 27-30. (11 Nov 2017)
Cornelia,A., I. K. Suada dan M. D. Rudyanto. (2014). Perbedaan Daya Simpan Telur Ayam Ras yang dicelupkan dan tanpa Dicelupkan Larutan Kulit Manggis. Indonesia Medicus Veterinus 3(2):112-119 ISSN : 2301-7848.
Karmila. M., Maryati., dan Jusmawati. (2008). Pemanfaatan Daun Jambu Biji (Psidium guajava L.) sebagai Alternatif Pengawetan Telur Ayam Ras. FMIPA.UNM. Makassar
Kurniasih, E. 2014. Khasiat dan Manfaat Daun Kelor. Penerbit Pustaka Baru Press, Yogyakarta.
Naiborhu, P. E. (2002). Ekstraksi dan Manfaat Ekstrak Mangrove(Sonneratia alba dan sonneratia caseolaris) Sebagai Bahan Alami Antibakterial pada Patogen Udang Windu. Vibrio harveyi. Jurnal Institut Pertanian Bogor, Bogor.
Nugraha, A. 2013. Bioaktivitas Esktrak Daun Kelor (Moringa Oleifera) terhadap Eschericia Coli Penyebab Kolibasilosis pada Babi. Tesis:Program Studi Kedokteran Hewan. Universitas Udayana. Denpasar.
Rohyani, I.S., E. Eryanti, dan Suripto. 2015. Kandungan Fitokimia Beberapa Jenis Tumbuhan Lokal yang Sering Dimanfaatkan Sebagai Bahan Baku Obat di Pulau Lombok. Jurnal. Fakultas Matematika dan ilmu Pengetahuan Alam. Universitas Mataram. Nusa Tenggara Barat.
Sahroni. 2003. Sifat organoleptik, sifat fisik dan kandungan zat gizi telur itik asin dengan penambahan rempah-rempah pada proses pengasinan. Skripsi. Fakultas Peternakan Institut Pertanian Bogor. Bogor.
Saleh. 2004. Evaluasi Gizi pada Pengolahan Bahan Pangan. Institut Teknologi Bandung, Bandung.
Sarwono. 2009. Pengawetan dan Pemanfaatan Telur. Penebar Swadaya, Jakarta.
Sinaga, 2007. Penyelenggaraan Makanan Anak Sekolah, Diktat Pelatihan Gizi Untuk Anak Sekolah. Yayasan Gizi Kuliner, Jakarta.
Simbolon, J. M. 2007. Cegah Malnutrisi Dengan Kelor. Penerbit Kanisius, Yogyakarta.
Soeparno. 2006. Ekster dari asam lemak. Penerbit USU, Medan.
Subhan, K. 2008. Nilai Gizi dan Organoleptik Telur Itik Pindang Dengan Menggunakan ekstrak Daun Jati Selama Penyimpanan Suhu Dingin. Skripsi Fakultas Pertanian dan Peternakan Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau. Pekanbaru.
Sudaryani. 2003. Kualitas Telur. Penebar Swadaya, Jakarta.
Suprapti, L. 2002. Pengawetan Telur. Kanisius, Yogyakarta.
Riawan. 2017. Pengaruh Perendaman Telur Menggunakan Larutan Daun Kelor Terhadap Kualitas Internal Telur Ayam Ras. Skripsi Fakultas Pertanian Universitas Lampung, Lampung.
Widiyaningsih, E. N. & Zulaekah, S., & (2009). Jurnal Penelitian Sains & Teknologi, Vol 6 No. 1, Pengaruh Konsentrasi Ekstak Daun Teh pada Pembuatan Telur Asin Rebus terhadap Jumlah Bakteri dan Daya Terimanya , 1-13.
Winarno, F. G. Dan Koswara. 2002. Penanganan Telur dan Pengolahannya. M-BRIO Press, Bogor.
