Prinsip Kerja Sama dalam Film Pendek Komedi Bugis Ambo Nai Anak Jalanan: Kajian Pragmatik
Abstract
Dalam sebuah percakapan pasti membutuhkan suatu prinsip kerja sama, agar mitra tutur dapat memahami apa yang disampaikan oleh penutur. Namun, sering kali juga di antara penutur atau mitra tutur melakukan pelanggaran percakapan yang dapat mengakibatkan pelanggaran prinsip kerja sama. Sehingga penelitian ini dibuat dengan tujuan dapat mengetahui adanya penerapan serta pelanggaran prinsip kerja sama yang terdapat di dalam percakapan film pendek komedi Bugis. Penelitian ini menggunakan metode teoretis pragmatik serta metode pendekatan metodologis deskriptif kualitatif dengan menyimak tayangan ulang acara komedi tersebut, lalu melakukan teknik catat dalam proses tahap pengumpulan datanya. Hasilnya, peneliti menemukan beberapa tuturan yang melakukan penerapan atau pelanggaran dari prinsip kerja sama dalam sebuah percakapan film pendek komedi Bugis. Hasil itu berupa dua percakapan yang merupakan maksim kualitas (satu tuturan tidak melanggar dan satu tuturan melanggar maksim kualitas). Dua percakapan maksim kuantitas (satu tuturan melanggar dan satu tuturan lagi tidak melanggar maksim kuantitas). Satu percakapan yang merupakan maksim relevansi (tuturan tidak melanggar maksim relevansi). Terakhir, satu percakapan yang merupakan maksim cara (merupakan tuturan yang melanggar maksim cara).
References
Arvianto, F. (2019) Analisis Prinsip Kerja Sama dalam Acara Komedi Extravaganza. Jubindo: Jurnal Ilmu Pendidikan Bahasa Dan Sastra Indonesia, 4(1), 54-60.
Budiarta, I. W., Loktika, N. N., & Renaya, N. (2020) Prinsip Kerjasama Maksim dan Implikatur pada Seri Filem “Eiffel I’m In Love”. Kulturistik: Jurnal Bahasa dan Budaya, 44-50.
Fridani, L. (2014). Hakikat Perkembangan Bahasa. Metode Pengembangan Bahasa. Jakarta: Universitas Terbuka.
Irwani, I. (2021). Tindak Tutut Persuasif Direktif Berbahasa Bugis pada Poster Covid-19 di Kabupaten Maros. Al-MUNZIR, 14(2), 231-248.
Lestari, Oktavia. (2018). Variasi Ragam Bahasa dalam Kehidupan Remaja. Working Paper. Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Jakarta.
Mulyana, Deddy. (2017). Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya. N. (2020). Bahasa sebagai Alat Komunikasi, Citra Pikiran, dan Kepribadian.
Purwanti, C. (2020). Eksistensi Bahasa Dalam Komunikasi Interpersonal: Sebuah Pendekatan Interdisipliner [Language Existence In Interpersonal Communication: An Interdiciplinary Approach]. Polyglot: Jurnal Ilmiah, 16(2), 266-281.
Saleh, F., & Nasrullah, I. (2019). Sapaan Keakraban Remaja Sebagai Pemicu Konflik di Makassar: Kajian Pragmatik. Jurnal Idiomatik: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, 2(1), 24-31.
Sainab, S., Yusmah, Y., Aswadi, A., Hanafi, M., Mahmud, N., & Saleh, F. (2022). Analisis Tindak Tutur Ilokusi dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia di Kelas VIII SMP Negeri 2 Baranti. Cakrawala Indonesia, 7(2), 83-91.
Ubaidillah, A. (2016). Konsep Dasar Komunikasi Untuk Kehidupan. Jurnal Ibtida’, 4(2), 30-54.
Grice, H.P. (1975). “Logic and Conversation” dalam Cole; P7J.L.
Morgan. 1975. Syntax and Semantics Vol 3: Speech Acts. New York: Academic Press.
La Djamudi, N., & Yusuf, R. (2023). Problems Of Learning Local Content In The Bugis Language Learning Process In Sidrap District. La Ogi: English Language Journal, 9(1), 128-139.
Leech, Geoffrey. (1993). Prinsip-prinsip Pragmatik. Jakarta: Universitas Indonesia (UI-Press).
Rustono. (1999). Pokok-pokok Pragmatik. Semarang: CV IKIP Semarang.
Thomas, Jenny. (1995). Meaning in Interaction: an Introduction to Pragmatics. New York: Adison Wesley Long-man Publishing.
Wijana, I. Dewa Putu. (1996). Dasar-dasar Pragmatik. Yogyakarta: Andi.
Copyright (c) 2023 Firman Saleh, Rudy Yusuf, Ian Wahyuni, Sam Hermansyah, Risdayanti
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.