PENGEMBANGAN MODUL PENGENALAN FAUNA TERINTEGRITASI POTENSI LOKAL DIKAWASAN KONSERVASI TNGL (TAMAN NASIONAL GUNUNG LAUSER)
Abstract
Bahan ajar memiliki peran efektif dalam membantu pendidik untuk menyajikan materi pembelajaran agar dapat meningkatkan keterlibatan peserta didik dalam proses pembelajran. Modul adalah suatu bahan ajar yang digunakan dengan rangkaian materi yang cukup singkat dan spesifik yang dirancang sebagai bahan ajar untuk mencapai tujuan pembelajaran. Namun, disayangkan masih sangat sedikit sekolah yang memberikan modul kepada peserta didik.Penelitian ini menggunakan R&D (Research and Development) yang menggunakan model penelitian ADDIE terdiri dari tahap analisis (analysis), desain (design), pengembangan (development), implementasi (implementation) dan Penelitian (evalution) yang telah direvisi dan telah dicobakan dilapangan. Subjek dalam penelitian ini adalah peserta didik di kelas X IPA 1 SMA Swasta PEMDA Bahorok, dengan jumlah peserta didik 40 orang instrumen yang dilakukan untuk memperoleh nilai modul menggunakan instrumen validasi ahli materi, validasi ahli media, validasi ahli bahasa, validasi praktisi lapangan, angket peserta didik, dan pretes dan posttes kepada peserta didik. Berdasarkan data yang telah diperoleh dengan revisi sebanyak 5 (lima) kali pada modul. Maka menghasilkan nilai dari validasi ahli materi dengan skor 81,11% (Sangat layak), validasi ahli media 79,5% (Layak), validasi ahli bahasa dengan skor 86,6% (Sangat layak), praktisi lapangan dengan skor 84,7% (Sangat layak), angket respon peserta didik 85,46% (Sangat layak), hasil pretest 81,2%, posttes 90,71 dan hasil N-Gain Ternomalisasi 0,71 (Tinggi).
References
Asim. (2001). Sistematika iPenelitian iPengembangan.iMalang: iLembaga iPeneliti Universitas iNegeri Malang.
Borg W.R. iand iGall iM.D. (2013). iEducational iResearch: iAn iIntroduction, i4th iedition i, iLondon: iLongman iInc.
Dytta Lyawati,dkk. (2016). “Pengembangan Modul Berbasisi Potensi Lokal Pada Materi Ekosistem Sebagai Bahan Ajar Di SMA N 1 Tanjungsari, Gunung Kidul”. Jurnal Pendidikan Biologi Universitas Sebelas Maret. Vol 13(1) hal : 192-195.
Majid, Abdul. (2006). Perencanaan pembelajaran. iBandung: iRemaja Rosda Karya
Meyer, iR. (1978) iDesigning ilearning imodules ifor iinserrice iteacher ieducation.
Murti, W., & Anas, M. (2020). Efektivitas Pembelajaran Kooperatif Tipe Kancing Gemerincing (Talking Chips) Terhadap Hasil Belajar Mahasiswa. Jurnal Biotek, 8(2), 80-94. https://doi.org/10.24252/jb.v8i2.16119
Muthmainah. (2016). Penggunaan iModul iBerbasisi iPotensi iLolak ipada iTopik iEkosistem iterhadap iPemahaman iKonsep idan iSikap iPeduli iLingkungan Siswa ikelas iX. Jurnal iPendidikan iBiologi iFKIP iUNS. iVol i13(1) hal. 293- i298.
Hesty Indra Wahyuni & Durinta puspasari (2017). Pengembangan Modul Pembelajaraan Berbasis Kurikulum 2013 Kompetensi Dasar Mengemukakan Daftar Urut dan Mengemukaan Peraturan Cuti. Jurnal Pendidikan Ekonomi, Manajemen dan Keuangan Universitas Negeri Surabaya. Vol.1(1). https://doi.org/10.26740/jpeka.v1n1.p54-68.
Wina sanjaya. (2009). kurikulum idan ipembelajaran, Cet: iII Jakarta i:Kencana.
Sandu Siyoto & M. Ali Sodik. 2015. Dasar Metodologi Penelitian. Yogyakarta: Literasi Media Publishing, hal. 66.
Suharsini Arikunto. 2005. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, Edisi Resivi. Jakarta: Bumi Aksara, h.180.
Susilawati, Sajidan & Murni Ramli (2017). Analisis Keterampilan Berpikir kritis Peserta didik Madrasah Aliyah Negeri di Kabupaten Magetan. Seminar Nasional Pendidikan Sains, h. 226.