https://ejournals.umma.ac.id/index.php/jifta/issue/feed Jurnal Ilmu Fisika : Teori dan Aplikasinya 2021-04-08T15:12:26+07:00 Kamaruddin jifta@umma.ac.id Open Journal Systems <p>Jurnal Ilmu Fisika: Teori &amp; Aplikasinya (JIFTA) adalah media komunikasi ilmiah hasil-hasil penelitian primer fisika dan kajian-kajian disiplin ilmu fisika dan aplikasinya yang dilaksanakan oleh dosen prodi fisika Fakultas MIPA dan peneliti dari lembaga riset terkait. Jurnal ini terbit berkala dua kali setahun, pada bulan Maret dan September.</p> https://ejournals.umma.ac.id/index.php/jifta/article/view/791 Pemanfaatan Sensor Gas MQ-4 Untuk Mendeteksi Gas Metana Pada Limbah Ternak Sapi, Kerbau Dan Kuda 2021-04-08T15:09:56+07:00 Iin Novianty iin.novianty@uin-alauddin.ac.id Asri Saleh asri.dosen.uin@gmail.com Rezki Sarni Yulianti rezkhysarni@gmail.com <p class="52IsiAbstrak"><span lang="IN">Biogas merupakan salah satu alternatif yang dapat dilakukan untuk memanfaatkan hasil limbah kotoran ternak. Biogas terdiri dari senyawa karbondioksida dan metana. Sensor MQ-4 merupakan alat yang dapat digunakan untuk mendeteksi gas metana pada limbah hewan ternak atau biogas. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pH dan tempertur terhadap konsentrasi gas metana yang terdapat dalam campuran serbuk gergaji dan limbah hewan ternak. Hasil yang diperoleh yakni nilai pH yang paling rendah yaitu limbah kuda 7,38 dan paling tinggi limbah sapi 8,27. Suhu paling tinggi limbah sapi 30°C dan paling rendah limbah kuda 27,6°C. Massa jenis paling rendah limbah kerbau 0,82 gr/mL dan paling tinggi dihasilkan kuda yaitu 0,99 gr/mL. Sedangkan hasil pengukuran didapatkan kadar gas metana yang paling tinggi limbah kuda 171 ppm. Kadar gas metana yang paling rendah limbah kerbau 15 ppm.</span></p> 2020-09-23T00:00:00+07:00 ##submission.copyrightStatement## https://ejournals.umma.ac.id/index.php/jifta/article/view/793 Studi Pengaruh Variasi Temperatur Kalsinasi Terhadap Fasa Mg(0,8) Zn(0,2) TiO(3) 2021-04-08T15:09:56+07:00 Vicran Zharvan vicran.zharvan@unm.ac.id <p>Telah dilakukan penelitian untuk mengetahui pengaruh pemberian temperatur kalsinasi terhadap fasa Mg<sub>0,8</sub>Zn<sub>0,2</sub>TiO<sub>3</sub>. Komposisi bahan dasar yang meliputi Mg, Zn dan Ti ditimbang terlebih dahulu sesuai dengan komposisi yang diberikan kemudian semua bahan dasar tersebut dilarutkan dengan HCl dan distirer pada waktu dan temperatur tertentu. Bahan-bahan tersebut kemudian dicampurkan dan distirer kembali pada suhu konstan 110<sup>o</sup>C. Sampel kemudian digerus kemudian dikalsinasi dengan variasi temperatur kalsinasi 550<sup>o</sup>C, 600<sup>o</sup>C, 650<sup>o</sup>C dan 700<sup>o</sup>C. Sampel selanjutnya dikarakterisasi menggunakan XRD untuk mengetahui fasa yang terkandung pada sampel sebagai akibat pemberian temperatur kalsinasi yang berbeda. Hasil menunjukkan bahwa terdapat 3 buah fasa yang terbentuk yakni (Mg,Zn)TiO<sub>3</sub>, TiO<sub>2</sub> dan MgO. Pada temperatur kalsinasi 650<sup>o</sup>C sampel telah menjadi fasa tunggal.</p> 2020-09-23T00:00:00+07:00 ##submission.copyrightStatement## https://ejournals.umma.ac.id/index.php/jifta/article/view/792 Karakteristik Geokimia Organik Degradasi Fraksi Polar Batu Bara Bontang Kalimantan Timur 2021-04-08T15:09:56+07:00 Titik Andriani andriani.titik@gmail.com <p>Karakteristik biomarka hidrokarbon batubara Bontang, Kalimantan Timur dapat memberikan informasi mengenai sumber bahan organik, lingkungan pengendapan dan proses diagenesis batubara. Sampel batubara diekstraksi menggunakan metode soklet. Ekstrak biomarka difraksinasi menggunakan metode kromatografi kolom sehingga diperoleh fraksi polar untuk selanjutnya di degradasi dan diidentifikasi menggunakan kromatografi gas-spektrometri massa (KG-SM). Analisa geokimia organik hidrokarbon hasil degradasi fraksi polar batubara Bontang, Kalimantan Timur diperoleh biomarka&nbsp; yaitu senyawa metil heksadekanoat (C<sub>17</sub>H<sub>34</sub>O<sub>2</sub>). Hasil analisa biomarka menunjukkan lingkungan selama proses pengendapan yang bersifat oksik, serta keterlibatan bakteri dalam tahap diagenesis yang mengindikasikan batubara yang belum matang.</p> 2020-09-23T00:00:00+07:00 ##submission.copyrightStatement## https://ejournals.umma.ac.id/index.php/jifta/article/view/840 Sintesis dan Karakterisasi Senyawa Hematite Berbahan Dasar Pasir Besi Bonto Kanang Takalar Kabupaten Takalar 2021-04-08T15:12:26+07:00 Al Irsyad Bakri irsyadalbakri11@gmail.com <p>Penelitian ini bertujuan untuk mensintesis senyawa hematite dengan menggunakan pasir besi yang berasal dari Bonto Kanang Kabupaten Takalar. Perlakukan awal pada sampel dengan melakukan saparasi magnetic untuk memisahkan pengotornya. Variasi sampel ditentukan dengan hasil gerusan yang lolos pada ayakan 100 mesh, 200 mesh dan 300 mesh. Hasil karakterisasi <em>X-Ray Diffraction</em> sampel pasir besi dengan variasi ukuran partikel sampel pasir besi menunjukkan bahwa senyawa hematite berhasil terbentuk untuk masing-masing ukuran. Senyawa hematite yang diperoleh dari pasir Bonto Kanang kabupaten Takalar memiliki potensi untuk dikembangkan lebih lanjut.</p> 2020-09-24T00:00:00+07:00 ##submission.copyrightStatement## https://ejournals.umma.ac.id/index.php/jifta/article/view/871 Pengaruh Ukuran Partikel Terhadap Karakteristik Briket Berbasis Sekam Padi dan Tempurung Kelapa 2021-04-08T15:09:57+07:00 Rustan Ruslan rustanr2@gmail.com <p>This study aims to determine the influence of particle size on characteristics of rice husk based briquettes and coconut shells which include water content, ash content, volatile matter content and calorific value. The basic material of rice husk was carbonized at 400oC for 30 minutes and coconut shell at 500 oC for 2 hours. The size of the particles of rice husk charcoal namely 200 mesh and coconut shell charcoal varied with sizes of 100 mesh, 200 mesh, and 300 mesh. Briquettes are synthesized by comparing rice husk charcoal and coconut shell charcoal 1: 3 (5 g : 15 g) which are printed with pressing pressure "99,8726115 kPa"&nbsp;&nbsp; and dried using an oven at 70 oC for 6 hours 49 minutes. The test results for each variation of briquettes particle size of 200 mesh rice husk charcoal and 100 mesh coconut shell charcoal, 200 mesh rice husk charcoal and coconut shell charcoal 200 mesh, and 200 mesh rice husk charcoal and 300 mesh coconut shell charcoal were obtained for water content of 1.02%, 1.06% and 0.87%, ash content 42.96%, 42.23% and 41.79%, volatile matter content of 19.87%, 19.05% and 23 , 06%, and heating values of 4362.1 kal / g, 4399.7 kal / g and 4310 kal / g.</p> 2020-09-24T00:00:00+07:00 ##submission.copyrightStatement##