KAJIAN POTENSI DAN HASIL JAGUNG LOKAL YANG DITANAM SECARA TUMPANGSARI DENGAN KACANG TUNGGAK LOKAL PADA LAHAN KERING DI MALUKU
Study on The Potential and Yield of Local Corn Intercropped with Local Cowpea on Dry Land in Maluku
Abstract
Kajian terhadap pertumbuhan dan hasil jagung lokal yang ditanam secara tumpangsari dengan kacang tunggak lokal pada lahan kering dengan pengelolaan tanaman terpadu dilakukan di Maluku Tengah tahun 2013. Tujuan kajian adalah untuk mengetahui pertumbuhan dan hasil jagung lokal yang ditanam secara tumpangsari dengan kacang tunggak lokal dengan penerapan inovasi teknologi pengelolaan tanaman terpadu. Perlakuan yang dikaji ada tiga, yaitu (A) tumpangsari jagung dengan kacang tunggak dimana jagung sebagai tanaman utama (4 baris jagung dan 4 baris kacang tunggak), (B) tumpangsari jagung dengan kacang tunggak dimana kacang tunggak sebagai tanaman utama (4 baris kacang tunggak dan 2 baris jagung, dan (C) Monokultur jagung. Jarak tanam jagung adalah75 cm x 40 cm(2 tanaman/lubang) dan jarak tanam kacang tunggak 40 cm x 20 cm(2 tanaman/lubang). Teknologi budidaya lainnya berdasarkan konsep pengelolaan tanaman terpadu, antara lain pemupukan berimbang, pupuk organik 2 ton per ha, sedangkan pengendalian hama penyakit berdasarkan konsep PHT. Luas petak percobaan 8 m x 10 m. Perlakuan disusun dalam Rancangan Acak Kelompok yang diulang 3 kali. Parameter yang diamati dalam kajian ini adalah komponen pertumbuhan dan hasil tanaman jagung dan kacang tunggak lokal. Hasil kajian menunjukkan bahwa pola tumpangsari jagung dengan kacang tunggak lokal dengan tanaman utama kacang tunggak memberikan hasil setara jagung yang lebih tinggi (7,21 t/ha) dibandingkan dengan monokultur jagung atau tumpangsari jagung dengan kacang tunggak dengan tanaman utama jagung lokal.
Kata Kunci: tumpangsari, tanaman utama, jagung lokal,kacang tunggak lokal, pengelolaan tanaman terpadu.