Uji Efektifitas PGPR Akar Bambu dan Pupuk Organik Cair (POC) Terhadap Pertumbuhan dan Produksi Cabai Rawit (Capsicum frutescens L).

  • Anriyani - Balai Proteksi Tanaman Pangan dan Hortikultura (UPT BPTPH) Provinsi Sulawesi Selatan
  • Andi Herwati Universitas Muslim Maros
  • Nining Haerani Universitas Muslim Maros
Keywords: PGPR; Pupuk Organik Cair; Cabai.

Abstract

 Penelitian  bertujuan untuk mengetahui dosis PGPR akar bambu terbaik yang dapat meningkatkan pertumbuhan dan produksi cabai rawit, dosis POC terbaik yang mampu meningkatkan pertumbuhan dan produksi cabai rawit, dan interaksi antara PGPR akar bambu dan POC pada pertumbuhan dan produksi cabai rawit. Penelitian dilaksanakan pada bulan  April 2022 sampai bulan Juni 2022 di lingkungan Unit Pelaksana Teknis Balai Proteksi Tanaman Pangan dan Hortikultura (UPT BPTPH) Provinsi Sulawesi Selatan, Kelurahan Baju Bodoa, Kecamatan Maros Baru, Kabupaten Maros. Penelitian ini dilaksanakan dengan metode RAK faktorial yang terdiri dua faktor, faktor 1 dosis PGPR akar bambu terdiri atas 3 taraf, yakni: Kontrol (0 L/L air), 30 mL/L air dan  40 mL/L air.  Sementara  dosis pupuk organik cair terdiri dari 3 taraf yaitu: Kontrol (0 L/L air),  90 mL/L air, dan 100 mL/L air. Hasil penelitian menunjukkan dosis PGPR 40 mL/L memberikan pengaruh yang lebih baik terhadap jumlah daun (42 helai), umur berbunga (42,00 hst), dan jumlah cabang produktif (6 cabang). Dosis pupuk organik cair 90 mL/L memberikan pengaruh yang lebih baik terhadap jumlah daun (42 helai), umur berbunga (42,00 hst), dan jumlah cabang produktif  (6 cabang). Terdapat interksi antara dosis PGPR akar bambu dan pupuk organik cair pada parameter umur berbunga, jumlah bunga, dan jumlah buah.

Published
2022-09-24