Interferensi Fonologi Bahasa Dalam Tuturan Pemandu Wisata Dan Wisatawan Di Pantai Ujung Batu Kabupaten Barru

  • Andi Rika Putri Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Hasanuddin
  • Firman Saleh Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Hasanuddin
  • M. Dalyan Tahir Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Hasanuddin
  • Muh. Rafli Irfandi Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Hasanuddin
  • Ince Nasrullah Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Muslim Maros
Keywords: Interferensi Fonologi, Tuturan, Pemandu Wisata, Wisatawan, Barru

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi dan mendeskripsikan bentuk interferensi fonologi yang menyebabkan terjadinya interferensi dalam tuturan pemandu wisata dan wisatawan di Pantai Ujung Batu Kelurahan Sumpang Binangae Kabupaten Barru. Metode penelitian yaitu kualitatif deskriptif. Teknik pengumpulan data pada penelitian ini yaitu metode simak, teknik sadap sebagai teknik dasarnya beserta teknik lanjutannya teknik simak libat cakap dan teknik simak bebas libat cakap. Selain itu, menggunakan teknik rekam dan teknik catat. Data penelitian ini berupa tuturan lisan pemandu wisata dan wisatawan yang mengalami interferensi bahasa. Menurut Weinreich, Interferensi merupakan penyimpangan salah satu bahasa yang terjadi dalam tuturan para dwibahasawan sebagai akibat dari pengenalan terhadap lebih dari satu bahasa sehingga menghasilkan kontak bahasa. Pengambilan unsur terkecil pun dari bahasa pertama ke bahasa kedua dapat menimbulkan interferensi. Bahasa Bugis tidak menggunakan fonem /m/ dan /n/ di akhir kata. Jadi, apabila ada kata bahasa Indonesia yang berakhiran /m/ dan /n/ akan berubah menjadi /ng/ akibat interferensi bahasa Bugis.

References

Alwasilah, A. Chaedar. (1993). Pengantar Sosiologi Bahasa. Bandung: Angkasa.

Alwi, H, dkk. (2014). Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia. Jakarta: PT Balai Pustaka (Persero).

Aslinda, dan Leni Syfyahya. (2014). Pengantar Sosiolinguistik. Bandung: Refika Aditama.

Ayu Lestari, Syamsudduha, dan Usman. (2021). Interferensi Bahasa Bugis Terhadap Bahasa Indonesia di Bank BRI Kantor Cabang Barru. Fakultas Bahasa dan Sastra, Universitas Negeri Makassar.

Chaer, Abdul, dan Leonie Agustina. (2014). Sosiolinguistik: Perkenalan Awal (Edisi Revisi). Jakarta: PT. Rineka Cipta.

Deti, Ermayani. (2019). Interferensi dalam Penggunaan Bahasa Indonesia Lisan Oleh Pemandu Wisata Citumang Pangandaran. Jurnal. Universitas Galuh, Jawa Barat.

Fatahuddin, F., Iswary, E., & Saleh, F. (2022). Tindak Tutur Asertif Pencemaran Nama Baik Di Sosial Media. Jurnal Idiomatik: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, 5(1), 8-22.

Fishman. (1975). Language and Ethnicity in Minority Sociolinguistics Prespective. Philadelphia: Multilangual Matters LTD.

Hidayatullah. (2009). Interferensi Morfologi dan Sintaksis Bahasa Jawa Dialek Solo dalam Penggunaan Bahasa Indonesia Tulis Murid Kelas V Sekolah Dasar Surakarta. Skripsi. Jurusan Sastra Indonesia. UNS, Surakarta.

Irwani, I. (2021). Tindak Tutut Persuasif Direktif Berbahasa Bugis pada Poster Covid-19 di Kabupaten Maros. Al-MUNZIR, 14(2), 231-248.

Jaya, I Made Laut Mertha. (2020). Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif. Yogyakarta: Quadrant.

Kridalaksana, Harimurti. (1978). Sosiolinguistik dalam Leksikografi. Tugu: Panitia Penataran Leksikografi (Pusat Bahasa).

Mackey. (1962). The Description of Bilingualism. New York: The Hage Mounton.

Rajamuddin. (2018). Interferensi Morfologis Bahasa Makassar Dalam Karangan Bahasa Indonesia Siswa Kelas X SMA Negeri 9 Makassar. Skripsi. Fakultas Bahasa dan Sastra: Universitas Negeri Makassar.

Riska Damayanti, Muhammad Saleh, dan Usman. (2021). Interferensi Morfologi Bahasa Indonesia Dalam Menulis Teks Narasi Bahasa Bugis. Fakultas Bahasa dan Sastra, Universitas Negeri Makassar.

Rokhman, Fathur. (2000). Sosiolinguistik: Suatu Pendekatan dan Pembelajaran Bahasa dalam Masyarakat Multikultural. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Rusyana, Yus. (1975). Perihal Kedwibahasaan (Bilingualisme). Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.

Saleh, F., & Nasrullah, I. (2019). Sapaan Keakraban Remaja Sebagai Pemicu Konflik di Makassar: Kajian Pragmatik. Jurnal Idiomatik, 2(1), 24-31.

Saleh, F., Rahman, F., & Hasyim, M. (2021). Metaphor in the Bugis Language Expression of the Sidenreng Dialectin South Sulawesi. International Journal of Arts and Social Science, 4(1), 312-318.

Sukmawansari. (2018). Interferensi Fonologis Bahasa Indonesia Oleh Penutur Asli Bahasa Duri Dialek Rabuq di Kecamatan Curio Kabupaten Enrekang. Skripsi. Makassar: Universitas Muhammadiyah Makassar.

Suparman. (2021). Interferensi Morfologi Bahasa Tae Terhadap Bahasa Indonesia. Skripsi. Universitas Cokroaminoto Palopo.

Weinreich, Uriel. (1953). Languages in Contact. The Hague: Mouton.

Yuka, Wirasa. (2014). Interferensi Leksikal Bahasa Indonesia dalam Bahasa Jawa pada Karangan Narasi Siswa Kelas VII SMP Negeri 1 Bukateja di Kabupaten Purbalingga. Skripsi. Universitas Negeri Yogyakarta.

Yuniawan, Tommi. (2002). Pemilihan Bahasa Pada Masyarakat Etnik Jawa-Sunda Dalam Ranah Pemerintahan: Kajian Sosiolinguistik Masyarakat Brebes. Tesis. Jurusan Ilmu Budaya UGM, Yogyakarta.

Published
2022-12-30
How to Cite
Putri, A. R., Saleh, F., Tahir, M. D., Irfandi, M. R., & Nasrullah, I. (2022). Interferensi Fonologi Bahasa Dalam Tuturan Pemandu Wisata Dan Wisatawan Di Pantai Ujung Batu Kabupaten Barru. Jurnal Idiomatik: Jurnal Pendidikan Bahasa Dan Sastra Indonesia, 5(2), 91-99. https://doi.org/10.46918/idiomatik.v5i2.1641