RESPON PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN CABAI (Capsicum frutescens L) MENGGUNAKAN PUPUK LAMBAT TERSEDIA DARI ARANG AKTIF SEBAGAI CARRIER UNSUR HARA MIKRO Fe

Growth Response And Production Of Chili (Capsicum Frutescens L) Using Slow Release From Active Charcoal As Carrier Elements Of Micro Hara Fe

Authors

  • suryansyah surahman Universitas Muslim Maros
  • Firman S UMMA

Keywords:

Keywords: Active Charcoal, Chili, Cu, Slow Release, Maros,

Abstract

ABSTRACT

Horticultural commodities are potential commodities that have high economic value and have the potential to be continuously developed in Maros Regency, South Sulawesi Province. One type of horticultural plant potential to be developed is chili. This study aims to look at the effect of the growth of chili plants that are applied slowly available fertilizer from active charcoal as a micro nutrient carrier, see the production of chili plants that are applied slow release from active charcoal as a carrier of micro nutrients. This research will be carried out in the form of 2 factors factorial design the type of activated charcoal and dosage with Randomized Block Design (RAK). The factors include: factor 1 is the type of activated charcoal, including: coconut shell (TK) and bamboo (B), factor 2 is the dose, including: D0 = Control, D1 = 2 kg / ha, D2 = 4 kg / ha and D3 = 6 kg / ha. Then there are 8 treatment combinations (DUPLO) that are repeated 3 times so that there are 48 treatments. Based on the results of research that has been carried out it can be concluded that the provision of slow release active charcoal at a dose of 6 kg / ha in general gives the best effect on the growth and production of chilli plants, Coconut Shell Active Charcoal (TK) has high growth and production with a treatment of 6 doses kg / ha (D3) compared to Bamboo Active Charcoal (B).

 

 

Author Biography

  • Firman S, UMMA

    Rendahnya  kandungan  hara  pada  tanah,  menjadi  faktor pembatas pertumbuhan tanaman. Salahsatu langkah yang ditempuh untuk memperbaiki dan mengoptimalkan produktivitas lahan pertanian adalah dengan pemupukan berimbang yang sesuai dengan kebutuhan tanaman dan ketersediaan hara di dalam tanah. Perangkat Uji Tanah Sawah (PUTS) merupakan instrument pengujian tanah secara praktis, efisien dan dapat dilakukan secara langsung di lapangan. Pemanfaatan SIG untuk mengolah data dan informasi dapat menjadi solusi terkait dosis anjuran pemupukan berimbang berbasis karakteristik agroekologi setempat. Secara tekhnis SIG dapat membantu menentukan lokasi pengujian tanah dan memanipulasi data secara statistik guna menentukan rekomendasi dosis pupuk spesifik lokasi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pola spasial sebaran kandungan unsur hara N, P, dan K dan Melakukan pemetaan rekomendasi dosis pupuk spesifik lokasi secara spasial. Penelitian ini dilaksanakan dengan beberapa metode yang berurut secara sistematis yaitu Survei, Pengujian tanah dengan menggunakan perangkat uji tanah sawah (PUTS) dan Pemetaan. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa status N, P, K, dan pH tanah beragam. Secara dominan status N rendah, status P sedang. dan status K rendah. Serta pH tanah, agak masam dan netral. Rekomendasi dosis pupuk urea berkisar dari 200 kg/ha hingga 300 kg/ha. Rekomendasi dosis pupuk SP-36 berkisar dari 50 kg/ha hingga 100 kg/ha. Rekomendasi dosis pupuk KCl berkisar dari 50 kg/ha hingga 100 kg/ha. Sebaran rekomendasi dosis pupuk hanya dapat diketahui dengan menggunakan peta.

Downloads

Published

2020-07-13

Issue

Section

Articles