http://ejournals.umma.ac.id/index.php/eboni/issue/feed Jurnal Eboni 2024-01-28T10:00:13+07:00 Dr. Hadija dhija01@umma.ac.id Open Journal Systems <p>Ruang lingkup pada jurnal Eboni adalah hasil-hasil penelitian ilmiah menyangkut kehutanan dan lingkungan hidup antara lain ekologi lansekap, budidaya, bioteknologi kehutanan dan lingkungan, kehutanan masyarakat dan kebijakan terkait pengelolaan sumber daya hutan dan lingkungan . Jurnal Eboni Terbit 2 kali setahun&nbsp; dan pertama kali diterbitkan secara online pada November 2019.</p> <p><strong>Online ISSN :&nbsp;2715-6451</strong></p> <p>&nbsp;</p> http://ejournals.umma.ac.id/index.php/eboni/article/view/2080 POTENSI PENGEMBANGAN BUDIDAYA KOPI DI WILAYAH KERJA KPHL UNIT XXII BATU ROOK KABUPATEN MAHAKAM ULU PROVINSI KALIMANTAN TIMUR 2023-12-06T11:27:53+07:00 Awaluddin Azis awaluddinaziz96@gmail.com Aris Pudji Hadi awaluddinaziz96@gmail.com Muhammad Furkan awaluddinaziz96@gmail.com Belasius Anyeq awaluddinaziz96@gmail.com Krista Tala awaluddinaziz96@gmail.com Veronica Carolina awaluddinaziz96@gmail.com Ria Andiana awaluddinaziz96@gmail.com Yuliara Limbong, Limbong, awaluddinaziz96@gmail.com Nurjannatul Ma’wa awaluddinaziz96@gmail.com Ainun Jariah Safitri awaluddinaziz96@gmail.com <p>Data Outlook Kopi Indonesia 2020 menyebutkan periode 1980–2020 perkembangan kopi Indonesia mengalami peningkatan, dengan laju pertumbuhan rata- rata 2,62%. Badan Pusat Statistik Kalimantan Timur 2021 menyebutkan bahwa luas areal tanaman kopi menurut kabupaten/kota yang ada di Kalimantan Timur seluas 1.221 ha dan mengalami penurunan sebesar 51,72% dari tahun sebelumnya seluas 2.529 ha. Pada dokumen Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Mahakam Ulu tahun 2021-2026 dan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Mahakam Ulu Tahun 2017-2037 menyebutkan bahwa potensi pengembangan wilayah untuk tanaman perkebunan salah satunya adalah kopi. Berdasarkan hal tersebut, KPHL Unit XXII Batu Rook berencana untuk melakukan kegiatan ‘Pengembangan Kopi dan Hasil Hutan Bukan Kayu (HHBK) dengan Model Agroforestri pada wilayah Kelola KPHL Unit XXII Batu Rook’. Untuk mendukung rencana tersebut, penelitian potensi budidaya kopi di wilayah kerja KPHL Unit XXII Batu Rook, terutama di Kampung Noha Silat dan Long Kerioq, diperlukan. Metode penelitian deskriptif kualitatif digunakan dengan mengumpulkan data primer melalui Focus Group Discussion (FGD), pemetaan partisipatif, wawancara, dan juga memanfaatkan data sekunder dari dokumen terkait. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Kampung Noha Silat didominasi oleh kopi Robusta yang diproduksi terutama untuk kebutuhan rumah tangga. Di sisi lain, di Kampung Long Kerioq, masyarakat mengolah kopi Robusta menjadi bubuk dan menjualnya di luar kabupaten Mahakam Ulu. Kedua kampung telah mengadopsi sistem agroforestri dalam pengembangan kopi, menunjukkan potensi yang besar untuk kegiatan pengembangan HHBK Kopi.</p> 2023-11-30T00:00:00+07:00 ##submission.copyrightStatement## http://ejournals.umma.ac.id/index.php/eboni/article/view/1986 IDENTIFIKASI BENTUK PARTISIPASI DAN UPAYA MASYARAKAT DALAM PENGELOLAAN HUTAN MANGROVE DI WILAYAH PESISIR KABUPATEN PANGKAJENE DAN KEPULAUAN 2024-01-03T15:05:22+07:00 Ade irma adhe210701@gmail.com Nirawati Nirawati nirawati@umma.ac.id Muh Faisal M muhfaisalm@umma.ac.id Andi Nur Imran nirawati@umma.ac.id Muliana Djafar mulianadj@gmail.com <p>Partisipasi merupakan keikutsertaan atau keterlibatan masyarakat setempat dalam kegiatan pelestarian hutan mangrove guna menjaga sumber daya pesisir tersebut agar tetap lestari. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bentuk partisipasi masyarakat dalam pengelolaan hutan mangrove, untuk mengetahui upaya masyarakat dalam pengelolaan hutan mangrove di wilayah pesisir Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan. Penelitian ini dilaksanakan di 6 kecamatan 9 Desa/Kelurahan wilayah pesisir Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan. Waktu penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret sampai Agustus 2023. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu menggunakan panduan wawancara/kuesioner, dengan melibatkan responden sejumlah 58 masyarakat yang tinggal di wilayah pesisir. Data yang diperoleh dianalisis deskriktif kuantitatif untuk mengetahui bentuk partisipasi dan upaya masyarakat dalam pengelolaan hutan mangrove. Hasil penelitian menunjukkan bahwa bentuk partisipasi masyarakat dalam pengelolaan hutan mangrove yaitu sebanyak (93,10%) dikategorikan sudah baik, adapun bentuk partisipasinya yaitu menanam, membibit dan mengawasi hutan mangrove, Upaya masyarakat dalam pengelolaan hutan mangrove yaitu sebanyak (89,66%) dikategorikan sudah baik, adapun upaya masyarakat dalam melakukan penanaman yaitu melakukan penanaman kembali, pemasangan ajir/patok, menyiram bibit mangrove menggunakan pompa air dari laut dan pemasangan jaring.</p> 2024-01-03T11:21:56+07:00 ##submission.copyrightStatement## http://ejournals.umma.ac.id/index.php/eboni/article/view/2106 PEMODELAN DEBIT SUNGAI MENGGUNAKAN SOIL AND WATER ASSESSMENT TOOL DI SUBDAS MAMASA 2024-01-26T20:40:12+07:00 Irlan Irlan irlan@unsulbar.ac.id Widyanti Utami A widyantiutami@unsulbar.ac.id Rosmaeni Rosmaeni rrose4304@gmail.com Andi Khairil A. Samsu andikhairil@umma.ac.id Daud Irundu daud_irundu@unsulbar.ac.id Emban Ibnurusyd Mas'ud emban@unhas.ac.id <p><strong>ABSTRACT</strong></p> <p><em>Issues related to watershed have received primary attention in the past few decades. The hydrological conditions of the watershed area are considered crucial as a source of life. In efforts to achieve sustainable watershed management, understanding the complex hydrological dynamics is very important. The objective of this research is to simulate river discharge using the Soil and Water Assessment Tools (SWAT) model. This study was conducted in the Mamasa Sub-watershed area. The results show that the river discharge in the Mamasa Sub-watershed has increased as it approaches the outlet (downstream) through the accumulation of discharge in larger order rivers. The Mamasa Sub-watershed also experiences a trend of increasing average annual discharge at a rate of 0.74 m3/s per year. Improvement in the discharge simulation results was achieved through a calibration process using 11 parameters. The calibration results indicate that the calibrated discharge has a higher R<sup>2</sup> value compared to the initial simulation discharge, showing that the model calibration successfully improved the quality of the expected discharge results to reach 79.50 percent. However, the calibration results still have a low R<sup>2</sup> value, influenced by the selection of appropriate parameters and accurate observational data.</em></p> <p><em>Keywords: Modeling, River discharge, SWAT, Watershed</em></p> 2024-01-03T00:00:00+07:00 ##submission.copyrightStatement## http://ejournals.umma.ac.id/index.php/eboni/article/view/2038 TINGKAT KELIMPAHAN DAN KEANEKARAGAMAN MOLLUSCA DI KAWASAN HUTAN MANGROVE PESISIR TABONGO KABUPATEN BOALEMO 2024-01-04T21:08:11+07:00 Risnayanti R Juramang risnayantidj87@gmail.com Ahmad Faqih septyantomayahu127@gmail.com Tian Tomayahu septyantomayahu127@gmail.com <p>Ekosistem mangrove mempunyai peran dan fungsi tertentu sebagai suatu ekosistem yang banyak dihidupi oleh fauna yang saling berasosiasi dengan ekosistem mangrove itu sendiri. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat keanekaragaman dan kelimpahan fauna akuatik jenis mollusca. Metode yang digunakan dalam penelitian adalah metode survey, dengan pendekatan deskriptif kuantitatif. jenis mollusca yang ditemukan pada kawasan mangrove pesisir Langala yaitu terdiri dari delapan yang terbagi atas tujuh family dan tujuh genus yang terdiri dari delapan spesies yaitu, <em>Hexaplex trunculus</em>, <em>Nerita artikulata</em>, <em>Terebralia sulcata</em>, <em>Terebralia palustris</em>, <em>Faunus ater</em>, <em>Elliptio complanata</em>, <em>Cerastoderma edule</em> dan <em>Anadara antiquate</em>. Hasil perhitungan keanekaragaman fauna akuatik untuk jenis Mollusca nilai indeks keanekaragaman tertinggi pada stasiun I yaitu H’= 1,94, yang mendominasi pada jenis Mollusca ini adalah <em>Faunus ater</em>. Indeks kelimpahan tertinggi untuk jenis Mollusca yang tertinggi terdapat pada spesies <em>Anadara antiquate</em> dengan nilai kelimpahan 34,54% dan spesies yang terendah adalah <em>Nerita artikulata</em> nilai indeks kelimpahan 16,18%. Jenis Mollusca yang sudah berada dalam status konservasi yaitu <em>Nerita artikulata</em>, <em>Faunus ater</em>, <em>Elliptio complanata</em> dengan status konservasi Least Concern.</p> 2023-11-30T00:00:00+07:00 ##submission.copyrightStatement## http://ejournals.umma.ac.id/index.php/eboni/article/view/1493 ISOLASI DAN IDENTIFIKASI KERAGAMAN BAKTERI PADA RHIZOSFER TANAMAN AREN (Arenga pinnata (Wurmb) Merr) DI DESA BONTO SOMBA KABUPATEN MAROS 2024-01-28T10:00:13+07:00 Nurhidayah Islamiah nurhidayahislamiah23@gmail.com Hadija S dhija01@gmail.com Nirawati N nirawati@umma.ac.id Siti Aisyah dhija01@gmail.com <p>Tanah merupakan tempat hidup yang paling ideal bagi bakteri. Setiap elemen tanah memiliki jenis, populasi dan sifat genetik yang berbeda. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menghitung jumlah bakteri dan keragaman bakteri pada rhizosfer aren di Desa Bontosomba Kabupaten Maros. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif yang bersifat deskriptif eksploratif. Isolasi bakteri dilakukan pada bagian rhizosfer tanaman aren yang diuji karakteristiknya meliputi pengamatan makroskopik, mikroskopik, dan uji biokimia. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tanah di Desa Bontosomba Kabupaten Maros. mengandung beberapa jenis bakteri tanah, diperoleh jumlah &nbsp;isolat tertinggi 532 &nbsp;&nbsp;cfu/g dan terendah ditemukan&nbsp; dengan jumlah isolat 423 &nbsp;&nbsp; cfu/g. diperoleh 12 isolat bakteri yang terdiri dari 6 genus &nbsp;termasuk bakteri <em>rhizosfir </em>yaitu <em>Streptococcus, Monococus, Bacillus, Coccobacillus,</em> <em>Spirilium</em></p> 2024-01-24T19:37:09+07:00 ##submission.copyrightStatement##