Strategi pengembangan Ekowisata Mangrove di Desa Borimasunggu Kecamatan Maros Baru Kabupaten Maros
DOI:
https://doi.org/10.46918/eboni.v4i2.1552Abstract
IDHAM MAWARDI. Strategi Pengembangan Ekowisata Mangrove di Desa Borimasunggu Kecamatan Maros Baru Kabupaten Maros (dibimbing oleh Andi Nur Imran dan Muliana Djafar).
Mangrove sebagai salah satu komponen ekosistem pesisir memegang peranan yang cukup penting, baik dalam memelihara produktivitas perairan pesisir maupun didalam menunjang kehidupan penduduk di wilayah tersebut. Tujuan dilakukannya penelitian ini: untuk mengetahui potensi mangrove yang dapat di jadikan ekowisata di Desa Borimasunggu, Kecamatan Maros Baru dan mengetahui strategi pengembangan ekowisata mangrove di Desa Borimasunggu, Kecamatan Maros Baru. Data dikumpulkan dari hasil wawancara dengan menggunakan kuesioner dari responden. Selanjutnya Analisis yang di gunakan adalah Analisis deskriptif kualitatif, . Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa potensi ekowisata mangrove di Desa Borimasunggu Kecamatan Maros Baru Kabupaten Maros memiliki : kawasan mangrove yang masih terjaga dengan baik, pemandangan yang cukup indah menuju lokasi wisata mangrove. Strategi pengembangan ekowisata mangrove adalah : peningkatan sumber daya manusia (SDM) melalui sosialisasi terkait aspek wisata, pengadaan sarana dan prasarana pendukung kegiatan wisata, dan kerja sama yang baik antar pengelola dan masyarakat.
References
Asriandy, I. 2016. Strategi Pengembangan Obyek Wisata Air Terjun Bissapu di Kabupaten Bantaeng. (Skripsi). UNHAS. Makassar.
Asrori, M. 2013. Pengertian, Tujuan dan Ruang Lingkup Strategi Pembelajaran.
Madrasah: Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Dasar, 5(2), 26.
Awaliah, N. M. 2019. Strategi Pengembangan Ekowisata Mangrove dengan Analisis Swot di Desa Segarajaya Kecamatan Tarumajaya Kabupaten Bekasi Jawa Barat. Jurnal Teknologi dan Sistem Informasi Univrab, 1(1), 2019.
Awalyah, Rezky, R Tondobala, L and Suparjo, S. "Kajian Karakteristik Morfologi Pulau Lembeh Untuk Pengembangan Ekowisata." SPASIAL 8.2 (2021): 209-
217.
Bengen, D. G., Eidman, M., dan Boer, M. 2001. Kontribusi Ekosistem Mangrove terhadap Struktur Komunitas Ikan di Pantai Utara Kabupaten Subang, Jawa Barat. Pesisir dan Lautan, 3(3), 12–25.
Bengen, D. G. 2004. Pedoman Teknis Pengenalan dan Pengelolaan Ekosistem Mangrove. PKSPL-IPB. Bogor.
Fandeli, C. 2000. Pengertian dan Konsep Dasar Ekowisata. Fakultas Kehutanan UGM. Yogyakarta.
Fauzi, U. 2014. Pengaruh Kompensasi Terhadap Kinerja Karyawan pada PT. Trakindo Utama Samarinda. Jurnal Ilmu Administrasi Bisnis, 2(3), 172-185.
Hafsar, K., Tuwo, A., dan Saru, A. 2017. Strategi Pengembangan Kawasan Ekowisata Mangrove di Sungai Carang Kota Tanjungpinang Kepulauan Riau.
Huda, N. 2008. Strategi Kebijakan Pengelolaan Mangrove Berkelanjutan di Wilayah Pesisir Kabupaten Tanjung Jabung Timur, Jambi. (Tesis. Universitas Diponegoro Semarang.
Kelautan, P. D. J. 2014. Pesisir, dan Pulau-Pulau Kecil Nomor 05. PER- DJKP3K/2014 tentang Pedoman Teknis Pemberdayaan Usaha Garam Rakyat (PUGAR)
Muhaerin, M. 2008. Kajian Sumberdaya Ekosistem Mangrove untuk Pengelolaan Ekowisata di Estuari Perancak, Jembrana, Bali. Skripsi pada Departemen
Manajemen Sumberdaya Perairan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Institut Pertanian Bogor. Unpub.
Undang-undang No 9 Tahun 1990 tentang Kepariwisataan
Pauziah, P. 2017. Strategi Pengembangan Ekowisata Mangrove di Kecamatan Sungai Apit Kabupaten Siak. Journal of Chemical Information and Modeling, 53(9), 1689–1699.
Pendit, Nyoman S. 2008. Pengantar Ilmu Pariwisata. PT. Pradnya Paramita, Jakarta.
Purnamasari, R., Suprapto, D., dan Purwanti, F. 2015. Pengembangan Ekowisata Mangrove Desa Karangsong Kabupaten Indramayu. Diponegoro Journal of Maquares, 4(4), 146–154.
Purnobasuki, H. 2005. Tinjauan Perspektif Hutan Mangrove. Airlangga University Press. Surabaya.
Rangkuti, F. 2005. Analisis SWOT: Teknik Membedah Kasus Bisnis- OrientasiKonsep Perencanaan Strategis untuk Menghadapi Abad 21. PT. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.
Satria, D. 2009. Strategi pengembangan ekowisata berbasis ekonomi lokal dalam rangka program pengentasan kemiskinan di wilayah Kabupaten Malang. Journal of Indonesian Applied Economics, 3(1).
Satyanarayana, B., et, al . 2012. A Socio - Ecological Assessment Aiming at ImprovedForest Resource Management and Sustainable Ecotourism Development in the Mangroves of Tanbi Wetland National Park, The Gambia, West Africa . AMBIO 2012,41:513 – 526
Salusu, J. 1996. Pengambilan Keputusan Strategik untuk Organisasi Publikan Organisasi non Profit. PT Grasindo. Jakarta.
Susanto, A. H., Soedarti, T., dan Purnobasuki, H. 2013. Struktur Komunitas Mangrove di Sekitar Jembatan Suramadu sisi Surabaya. (Skripsi Tidak dipublikasikan): Universitas Airlangga,Surabaya.
Saputra, S. E., dan Setiawan, A. 2014. Potensi Ekowisata Hutan Mangrove di Desa Merak Belantung Kecamatan Kalianda Kabupaten Lampung Selatan. Jurnal Sylva Lestari, 2(2), 49-60.
Saifullah, dan Harahap, N. 2013. Strategis Pengembangan Wisata Mangrove di “Blok Bedul”Taman Nasional Alas Purwo Kabupaten Banyuwangi Jawa Timur. Jurnal of Indonesian Tourism and Development Studies, 1(2), 79–86.
Tuwo, A. 2011. Pengelolan Ekowisata Pesisir dan Laut Pendekatan Ekologi, Sosial-Ekonomi, Kelembagaan, dan Sarana Wilayah. Brilian Internasional Surabaya
Onrizal. 2002. Evaluasi Kerusakan Kawasan Mangrove dan Alternatif Rehabilitasinya di Jawa Barat dan Banten. Fakultas Pertanian. Program Ilmu Kehutanan Universitas Sumatera Utara.
Widagdo, R. F., dan Sugiri, A. 2014. Kajian Pengendalian dalam Mengatasi Kerusakan Ekosistem Mangrove di Kawasan Pesisir Kabupaten Pekalongan. Teknik PWK (Perencanaan Wilayah Kota), 3(2), 285-294.
B. L. H. P. (2011). Laporan pengendalian pencemaran Kawasan Pantai dan pesisir.
Downloads
Published
Issue
Section
License
Jurnal Eboni © 2019 by LPPM UMMA is licensed under Creative Commons Attribution 4.0 International