PEMETAAN SERAPAN DAN EMISI KARBON DI WILAYAH PESISIR KABUPATEN MAROS MELALUI PENDEKATAN SOFTWARE ABACUS SP

Authors

  • fachrul hidayat Universitas Muslim Maros
  • Muh Faisal M Universitas Muslim Maros
  • Andi Khairil A. Samsu Universitas Muslim Maros

DOI:

https://doi.org/10.46918/eboni.v4i1.1491

Keywords:

Serapan dan Emisi Karbon, Abacus Sp, Kawasan Pesisir.

Abstract

ABSTRAK

 

Perubahan iklim kini menjadi salah satu isu prioritas yang perlu ditangani melalui upaya-upaya mitigasi yang dapat menurunkan kontribusi pelepasan karbon ke atmosfer khususnya pada wilayah pesisir.

Tujuan dari penelitian ini adalah : Mengetahui serapan karbon dan nilai emisi karbon periode 10 tahun (2011-2021) di wilayah pesisir Kabupaten Maros. Penelitian dilakukakan dengan metode analisis perubahan penutupan lahan menggunakan data citra landsat TM 7 tahun 2011 dan data citra landsat 8 tahun 2021 serta perhitungan serapan dan emisi karbon menggunakan software Abacus Sp. Hasil serapan karbon periode 10 tahun di wilayah pesisir Kabupaten Maros serapan yang paling tinggi yaitu penutupan tambak berubah menjadi penggunaan lahan mangrove pada Kecamatan Lau sebesar 22,14 %, Kecamatan Maros Baru sebesar 15,16 %, dan Kecamatan Marusu sebesar 14,22 %. serapan tinggi juga pada penutupan tubuh air berubah menjadi mangrove di Kecamatan Maros Baru sebesar 14,79 %, dan Kecamatan Marusu sebesar 7,72 %. Hasil emisi karbon periode 10 tahun pada wilayah pesisir Kabupaten Maros yang memiliki emisi paling tinggi yaitu penutupan lahan perkebunan berubah menjadi sawah di kecamatan Maros Baru sebesar 18,86 %, dan kecamatan Marusu sebesar 7,75 %.

 

References

Amar, A., Barkey, R. A., Millang, S., Perencanaan, L., Kehutanan, I., & Hasanuddin, U. (2011). 1 2 , 3 1. 2010.
Argasetiawan. (2018). Estimasi emisi karbon berbasis penutupan lahan dan pola ruang di daerah aliran sungai bonehau.
Azizah, N. (2021). Digital Repository Repository Universitas Universitas Jember Jember Digital Digital Repository Repository Universitas Universitas Jember Jember. In Digital Repository Universitas Jember (Issue September 2019).
Bachmid, F. (2019). Tinjauan Hukum Tentang Pelaksanaan Kewenangan Pengelolaan Sumber Daya Perikanan Di Wilayah Pesisir Kabupaten Maros.
BPKH XI. (2009). Potensi Kayu dan Karbon Hutan Rakyat di Pulau Jawa Tahun 1990-2008. In Laporan Potensi Kayu dan Karbon (pp. 3–5).
Cristian P.P Purba dkk. (2014). Potret Keadaan Hutan Indonesia Periode Tahun 2009-2013. 54.
Danar, D., & Wahyu, A. (2019). Pengaruh Perubahan Tutupan Lahan Terhadap Emisi GRK pada Wilayah Cepat Tumbuh di Kota Semarang. 24–31.
Direktorat Jenderal Planologi Kehutanan. 2012. Pedoman Penyelenggaraan Inventarisasi GRK Nasional: Buku II Volume 3 – Pertanian, Kehutanan dan Penggunaan Lahan Lainnya.
Hermawan, E. (2010). Pengelompokkan Pola Curah Hujan Yang Terjadi Di Beberapa Kawasan P. Sumatera Berbasis Hasil Analisis Teknik Spektral. Jurnal Meteorologi Dan Geofisika, 11(2). https://doi.org/10.31172/jmg.v11i2.67
Jonatan, S. G. (2018). Pendugaan Cadangan Karbon dengan Citra Satelit Landsat 8 di Kawasan Hutan Mangrove Karang Gading Kabupaten Deli Serdang Sumatera Utara. Repositori Institusi USU.
Karizal, I. (2007). Skenario Perubahan Penggunaan Lahan Berdasarkan Emisi Rendah Karbon Di Daerah Aliran Sungai Maros.
Kurniawati, U. F. (2021). Dampak Perubahan Penggunaan Lahan Terhadap Besaran Stok Karbon di Kota Surabaya. 16(1).
Kusumaningrat, M., Subiyanto, S., & Yuwono, B. (2017). Analisis Perubahan Penggunaan Dan Pemanfaatan Lahan Terhadap Rencana Tata Ruang Wilayah Tahun 2009 Dan 2017 (Studi Kasus?: Kabupaten Boyolali). Jurnal Geodesi Undip, 6(4), 443–452.
Mappiasse, F. ., Muliana, D., & Andi, A. . (2006). Pemanfaatan Citra Alos Palsar Untuk Estimasi Kandungan Serapan Karbon Di Wilayah Pesisir Kabupaten Maros. 2(01).
Mongobay 2017. http://ditjenppi.menlhk.go.id/kcpi/index.php/inovasi/354-peran-blue-carbon-dalam-upaya-mitigasi-perubahan-iklim. diakses 2022-01-13 pada pukul 20.00.
Noor, Y. R., Khaliza, M., & Suryadiputra, I. N. N. (2006). Panduan Mengenal Mangrove di Indonesia (Issue Oktober).
PERDA NOMOR 2 TAHUN. (2019). No Tit???le. In gubernur sulawesi selatan (pp. 1–131).
Rowntree R A., Nowak, D. J. (1991). QUANTIFYING THE ROLE OF URBAN FORESTS IN. 17(October), 269–275.
Rosnila. 2004. Perubahan Penggunaan Lahan dan Pengaruhnya Terhadap Keberadaan Situ (Studi Kasus Kota Depok). Tesis. Institut Pertanian Bogor.
Saharjo, B. H., & Gago, C. (2011). Suksesi Alami Pasca Kebakaran pada Hutan Sekunder di Desa Fatuquero Kabupaten Ermera Timur Leste. Jurnal Silvikultur Tropika, 2(1), 40–45.
Saru, A., Fitrah, M. N., & Faizal, A. (2018). Analisis Kesesuaian Lahan Rehabilitasi Mangrove di Kecamatan Bontoa Kabupaten Maros Provinsi Sulawesi Selatan The Analyze Land Suitability of Mangrove Rehabilitation Area in District Bontoa Maros , South Sulawesi Abstrak Pendahuluan Hutan mangrove di Sula. 1(December), 1–14.
Senoaji, G., Hidayat, F., Kehutanan, J., Bengkulu, U., Raya, J., & Limun, K. (2016). PERANAN EKOSISTEM MANGROVE DI PESISIR KOTA BENGKULU DALAM MITIGASI PEMANASAN GLOBAL MELALUI PENYIMPANAN KARBON ( The Role of Mangrove Ecosystem in the Coastal of City of Bengkulu in Mitigating Global Warming through Carbon Sequestration ) Penulis korespon. 23(3), 327–333.
Simamora, F., Sasmito, B., & Haniah, H. (2015). Kajian Metode Segmentasi Untuk Identifikasi Tutupan Lahan Dan Luas Bidang Tanah Menggunakan Citra Pada Google Earth (Studi Kasus?: Kecamatan Tembalang, Semarang). Jurnal Geodesi Undip, 4(4), 43–51.
Sonya, D., Feri, J., Putra, A., M Thoha, Z., Degi, H. A., Gamma, G., Suyanto, & Andree, E. (2013). Perencanaan Penggunaan Lahan Untuk Mendukung Pembangunan Rendah Emisi; LUWES - Land Use Planning for Low Emission Development Strategies.

Downloads

Published

2022-10-26

Issue

Section

Articles

How to Cite

PEMETAAN SERAPAN DAN EMISI KARBON DI WILAYAH PESISIR KABUPATEN MAROS MELALUI PENDEKATAN SOFTWARE ABACUS SP. (2022). Jurnal Eboni, 4(1), 24-32. https://doi.org/10.46918/eboni.v4i1.1491